Lanjut ke konten

Surabaya Raih Penghargaan ASEAN Environment Sustainable City

Mei 28, 2011

Kota Surabaya mendapatkan kado istimewa menjelang peringatan ulang tahunnya ke-718, yakni berupa penghargaan ASEAN Environment Sustainable City (ESC). Surabaya dinyatakan sebagai kota dengan penataan lingkungan berkelanjutan terbaik di banding kota-kota besar lain di kawasan ASEAN.

“Penghargaan tersebut diberikan atas pengelolaan lingkungan kota setelah menyisihkan 44 kota di Asia Pasifik,” kata Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini.

Berdasarkan informasi yang didapat Prof Johan Silas, pakar permukiman dan tata kota  Institut Teknologi Sepuluh November (ITS), kota Surabaya berhasil menyisihkan kota-kota lain di ASEAN dalam kategori kota besar.

“Keputusan tersebut diumumkan pada bulan lalu di hadapan para Menteri Lingkungan Hidup se Asean di Myanmar. Penyerahan penghargaan ini akan dilakukan di Jakarta oleh Menteri Lingkungan Hidup ke Walikota Surabaya,” jelas Silas (26/5).

Menurut dia, ada tiga kriteria dasar yang digunakan dewan juri dalam penilaian ini. Pertama, penghijauan yang tidak sekadar tampak hijau, tapi sudah berhasil menyejukkan kota. Kedua, Sungai Surabaya relatif lebih bersih dan ketiga, udara di Surabaya dinilai lebih bersih dibanding kota-kota besar lain di ASEAN.

Dengan diraihnya penghargaan ini, kata Johan, juga sebagai kado ulang tahun Surabaya ke-718, dan warganya yang ikut menjadikan Kota Pahlawan ini sebagai kota dengan lingkungan yang bagus dan berkelanjutan.

Menurut Wakil Walikota Surabaya Bambang DH, dibanding dengan Singapura atau Kuala Lumpur Malaysia, Surabaya belum ada apa-apanya. “Tapi kita terus berusaha agar kota ini semakin bersih dan baik lingkungannya,” katanya.

Pakar tata ruang kota dari ITS, Dr Ing Haryo Sulistiarso, mengimbau pemerintah kota untuk terus menambah ruang terbuka hijau hingga mencapai 30 persen dari wilayahnya. “Jangan sampai ruang terbuka hijau dimanfaatkan untuk industri atau mal, karena alih fungsi lahan itu merupakan penyimpangan pemanfaatan lahan,” kata Kepala Laboratorium Perancangan Kota ITS Surabaya itu.

Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Surabaya, Ir Hidayat Syah MT menuturkan bahwa keberhasilan Surabaya meraih penghargaan ASEAN Environment Sustainable City ini, bukan semata-mata kerja keras pemkot saja, namun juga DPRD Surabaya, masyarakat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) peduli lingkungan, swasta dan media massa.

“Kita itu tidak tahu kapan mereka melakukan penilaian. Tiba-tiba muncul informasi jika jika Surabaya masuk nominasi penghargaan, dan sekarang meraih yang terbaik. Jadi penilaian ini sangat objektif sekali, sebab tak ada persiapan sama sekali untuk memperolek lebih cantik Kota Surabaya,” paparnya.

Menurut Hidayat, ada banyak faktor yang dinilai oleh panitia penghargaan ASEAN Environment Sustainable City. Tak hanya mengenai lingkungan yang hijau dan asri, namun juga mengenai saluran air, penataan gedung-gedung, dan fasilitas umum.

“Sekarang tugas beratnya adalah agar tetap menjaga konsistensi lingkungan di Surabaya seperti saat ini. Sebab pada November nanti, para anggota Asean akan berkunjung ke Surabaya, untuk membuktikan jika Surabaya memang bersih seperti yang dinilai sekarang,” jelasnya.

Sumber: SurabayaPost, Antara

2 Komentar leave one →
  1. niswa permalink
    Juni 2, 2011 11:35 am

    Really? Bagaimana bisa? 4 tahun hidup di Surabaya perasaan ga ada hijaunya, sungai juga kotor karena sampah, yang ada di Surabaya cuma Mall2 yang bercokol…

  2. zuli permalink
    Juli 28, 2011 11:35 am

    Jangan dilihat hanya dari 1 sudut saja, coba perhatikan sudut lain dan bandingkan dgn 5 tahun silam, saya rasa Surabaya sudah jauh ada perubahan. hanya tugas kita meningkatkan lagi. Mari kita lanjutkan penghijaun Surabaya dari diri kita dulu Ok!

Tinggalkan komentar