Ardian Syaf: Komikus DC Comics Dari Tulungagung
Menjadi seorang komikus kelas dunia mungkin menjadi impian setiap orang yang senang corat-coret. Namun, karena industri komik di Indonesia tidak semaju di luar negeri, seperti AS, tidak banyak orang Indonesia yang berhasil menjadi komikus sebagai profesinya.
Ardian Syaf, seorang pria asal Tulungagung, adalah salah satu komikus Indonesia yang sukses menembus industri komik kelas dunia. Bahkan ia bekerja di penerbit penerbit komik paling besar di dunia, seperti Marvel dan DC Comics.
Komik Super Hero
Hampir tujuh jam sehari, pria yang tinggal di Desa Tenggur, Kecamatan Rejotangan, Tulungagung, itu menghabiskan waktu di kamar berukuran 4 x 2 meter. Dia berkonsentrasi menciptakan berbagai gambar komik.
Dengan pensil berbagai ukuran dan penghapus di atas meja, sarjana desain komunikasi visual Universitas Negeri Malang tahun 2004 itu membuat sketsa tokoh superhero dari Gotham City, Batman.
Dengan telaten, suami Evi Retnowati itu menggambar dan mengarsir bagian wajah dan tubuh tokoh manusia kelelawar tersebut. Tak jauh dari meja kerjanya terdapat dua lemari.
Ketika dibuka, di dalanmya penuh tumpukan kertas. Seluruhnya adalah kumpulan karyanya. “Rencananya, gambar-gambar ini juga saya kirimkan ke perusahaan komik di Amerika,”tambuhnya.
Ardian kini boleh dikata sudah menuai hasil jerih payahnya yang ditanam sejak dini. Berkat kegemarannya coret-coret sejak kecil, serta ketelatenannya belajar mendesain komik hingga sarjana, job terus mengalir dari mancanegara.
Karya-karya Ardian sudah menjadi langganan perusahaan komik papan atas di Amerika, DC Comics. Perusahaan di bawah payung Warner Bros Entertainment itu kondang dengan karya superhero, mulai Superman, Batman, hingga Wonder Woman.
Pada Awalnya
Aan, panggilan Ardian, berambisi untuk menjadi seorang komikus sudah sejak lama. Ia memang memiliki cita-cita untuk menjadi seorang komikus. Semua kesuksesan itu diraih dengan perjuangan. Dirinya sempat beberapa kali mengirimkan karya berupa gambar dan cerita kepada beberapa penerbit & media cetak di Jakarta, tapi selalu tidak mendapatkan tanggapan & membuahkan hasil. Bahkan, dia sempat dimarahi orang tuanya.
Namun, dia tak patah arang. Malah, dia lebih bersemangat menggambar komik. Talenta yang dimiliki sejak kecil itu mulai menampakkan hail pada pertengahan 2005, yakni ketika dia iseng-iseng mencari informasi di internet serta kabar dari beberapa teman.mengenai banyaknya lowongan sebagai komikus untuk di luar negeri.
Ardian kemudian membuka situs www.digitalwebbing.com, sebuah situs yang membuka lowongan untuk para artis komik untuk di seluruh dunia. Dia mencoba memasang galeri di situs Internet untuk menawarkan desain komik di perusahaan luar negeri.
“Saat kami tawarkan desain gambar, awalnya mereka tidak tertarik. Namun, selang beberapa waktu kemudian mereka tertarik. Meski tanpa gaji,” terangnya.
The Dresden Files
Setelah mengirimkan beberapa karya. Aan, sapaan untuk Ardian, mulai dilirik oleh para penerbit komik di luar negeri salah satunya adalah Alex Cross seorang pemilik penerbit komik independen di Amerika Serikat.
Namun untuk saat itu Aan baru mendapat bayaran yang kecil, sampai kemudian ia bergabung dengan Dable Brother dan berhasil mendapat kontrak untuk 5 tahun sebagai seorang penciller dan mendapat uang $1000 diawal kontrak dan $100 untuk setiap lembar gambar yang dihasilkannya.
Karya yang dikerjakan oleh Ardian adalah The Dresden Files karya Jimi Butcher yang populer ditayangkan layar kaca Negeri Paman Sam. Dalam komik 11 jilid setebal 24 halaman itu, dia diminta untuk mengerjakan desain gambar hingga beberapa episode.
Komik itu menngisahkan petualangan seorang penyihir muda yang berada di zaman modern bemama Harry Dresden untuk melawan makhluk akhluk asing yang ingin mengacaukan dunia.
“Alhamdulillah, karya-karyaku akhirnya diterima mereka. Bahkan, katanya saat ini sedang digemari di sana,” ucapnya.
Karena sebagai seorang penciller maka cerita sepenuhnya berasal dari pihak lain (dalam hal ini Jim Butcher) Ardian tinggal menggambar sesuai dengan naskah yang dikirimkan kepadanya, karena isi naskahnya sangat detail termasuk mengenai data tokoh yang harus digambar maka menurutnya ia tidak mendapat kesulitan untuk menggambar sesuai dengan kemauan dari pihak publisher.
Untuk proses pengerjaannya Ardian selalu mendapat kiriman kertas bristol, yaitu kertas khusus yang dikirimkan oleh Dable Brother untuk menggambar komik yang diinginkan, setelah selesai menggambar Ardian akan mengirim email untuk dikoreksi, dan jika disetujui maka barulah objek gambar dikertas tersebut dikirimkan ke penerbit di Amerika sana.
Ternyata komik Dresden Files mendapat sambutan yang luar biasa di Amerika, sehingga mulai menarik perhatian publisher komik besar seperti Marvel dan DC Comics.
Pada 2009, Marvel comics meminangnya. Ardian dipercaya menggambar 10 halaman untuk setiap terbitan buku komik baru, seperti superhero X-Men. Namun, baru tiga buku komik digambarnya, ia berhenti. “Kurang cocok sepertinya,” tuturnya.
Dari Marvel, Ardian langsung bergabung dengan DC Comics dan menjadi pembuat sketsa (penciller).
Ia pun menikmatinya. Selain honor yang bagus, ia diberi kebebasan saat menggambar. Pernah Ardian menciptakan kota fiktif bernama Little Jakarta di Kota Gotham. Agar menarik, ia menggambar reklame dengan gambar Jokowi dan Ahok, lengkap dengan tulisan DKI-1-nya, meskipun ia tidak mengidolakan Jokowi. “Representasi Jakarta saja,” katanya. Little Jakarta muncul di seri 9 komik Batgirl.
Sampai saat ini Ardian masih tetap eksis untuk bekerja sebagai komikus Indonesia yang berhasil mendapat tempat dalam industri komik dunia khususnya untuk komik superhero yang menjadi ciri khas komik Amerika.
Nutopia Agency
Kini Ardian berada di bawah naungan agency yang bernama Nutopia, sebuah agency untuk para komikus dunia. Di DC Comics inilah Ardian menjadi fill in artist dan mendapat bayaran $200 perhalaman, dan kemudian menjadi artis utama untuk komik Batman, The Balckest Night sebanyak 3 seri dengan bayaran $238 perhalaman durasi kontrak 2 tahun (komik Batman, The Balckest Night terbit berturut-turut di bulan Agustus, September dan Oktober untuk 1-3)
Seiring jam terbang dan hasil karyanya yang semakin berkualitas, pada pertengahan 2007 karyanya diiterima DC Comics. Honornya sekitar USD 50 (sekitar Rp 480 ribu) per halaman. Komik yang dia garap berjudul Take a Chance. “Meski terbit belakangan, sejak saat itu semangatku membuat komik semakin terpacu,” ungkapnya.
Dan situ karya-karyanya Semakin teruji. Dia terus mendapatkan tawaran untuk menyelesaikan gambar beberapa cerita komik. Di antaranya, BatmanandSuperman, JusticeLeague of America, dan beberapa judul yang lain. Tentunya, honornya semakin besar.
“Saya merasa bersyukur. Saat ini satu lembar mendapat honor USD 235. Bahkan, kertas gambar dikirim langsung dari sana (Amerika),” katanya.
Meski sangat menikmati bekerja di DC Comics, Ardian tak ingin berlama-lama di sana, “Saya ingin mendirikan perusahaan komik di Indonesia sebelum berusia 40 tahun.”
Sumber: zonanarsis.com, jhobook.com, JawaPos (27/09/09),Koran Tempo (17/10/2012)
Kontak Ardian:
E-mail: efian80@yahoo.com
LinkedIn: http://id.linkedin.com/in/ardiansyaf
Ardian Syaf on DeviantArt http://ardian-syaf.deviantart.com/
*koreksi USD 235 bukan sebanyak 225 juta
Reblogged this on yes, i'm freak and commented:
keren, caaaaak :’)
padahal sebelumnya dia udah berkali2 ngirimin ke media Indonesia malah ditolak, justru di luar negeri malah diapresiasi banget lho.
miris.
wah ini bener2 master, musti belajar n belajar lagi nih, 😀
kereeeeeeeeennnnn
wow,, hebat sekali,,
Mas aan,slam kenalSaya indra mulya dari lampung. saya coba kirim email gagal. Saya mau kirim gambar saya ke mas aan untuk di komentari. Saya termasuk komikus meskipun masih amatir.mohon alamat email yg masih aktif, facebook, twitter atau no hp nya. Tlg kirim ke email saya : indramulya2012@gmail.com atau indra.mulya@yahoo.co.id atau fb : indra mulya komikus.Tks mas aan. Salam komikus indonesia.
Boleh kirim gambar animasi super hero ngak mas? 083856515055 nomer ku mas.
ada alamat facebooknya ndak?
Saya tidak tahu akun facebooknya, tapi coba Laras hubungi Ardian lewat info@ardiansyaf.com atau buka situsnya http://www.ardiansyaf.com
hmmmm, super sekali om aan ini…. patut dicontoh…..
wah bisa belajar pada mas nih
Orang indonesia gag doyan keju di negaranya seperti mas aan tapi di negri lain mas aan bagaikan investasi yang bagus!
Kalau yg terbaru, saya liat komik Superman Earth One Vol 3 dibuat Mas Ardian ini. Sangat kagum bahwa komikus Indonesia bisa menjadi salah satu seniman yg terlibat dalam pembuatan tokoh komik terkenal dalam sejarah.
Reblogged this on Sawsan.
Anda sangat hebat… Saya juga mulai membuat komik tapi saya baru pemula dan saya baru bisa membuat 6 lembar saja .. Apakah anda ingin mengajarkan saya? Ah tapi Komik yang saya buat adalah komik anime hehe ..
Permisi masbro mbaksis cara bikin komik itu gmna ya trus nyetak kertasnya gmna trus klo bikin komik berwarna itu gmna tolong plis yang baca komentar saya bales terutama mas ardian
mas boleh saya belajar jadi komikus seperti mas ….?