Lanjut ke konten

Komunitas Hong: Pelestari Permainan Anak Tradisional

Januari 8, 2011

Sebuah komunitas di Subang, yang bernama Komunitas Hong berupaya mendokumentasikan, melestarikan dan mempopulerkan kembali berbagai mainan tradisional, khususnya yang berasal dari Jawa Barat.

Pada Awalnya

Di suatu Subuh, seorang anak lelaki yang menginjak remaja, Mohamad Zaini Alif, berjalan kaki menuju sekolahnya di SMPN 1 Tanjungsiang, Kabupaten Subang. Napasnya sedikit terengah, karena ia harus menempuh perjalanan sejauh 5 km atau 1,5 jam berjalan kaki. Namun, pemandangan pepohonan karet dan kluwak di kebun sepanjang perjalanan serta embun pagi membuatnya selalu segar dan tidak lelah.

Waktu yang ditunggunya adalah saat pulang sekolah. Ia bersama teman-temannya mencari biji pepohonan karet dan kluwak untuk dibuat kerkeran, mainan seperti kipas angin. Baling-balingnya terbuat dari bambu dengan penyangga dari biji karet, kluwak, atau batok kelapa. Bagi anak kampung seperti dirinya, mainan buatan sendiri adalah bagian indah dari hidup yang terbawa hingga dewasa.

Lelaki kelahiran Cibuluh, Kecamatan Tanjung Siang, Kabupaten Subang, Jawa Barat ini memainkan berbagai jenis permainan di antaranya kolecer (sejenis kipas angin yang dipancang di sawah atau huma) dan karinding (alat tiup dari batang bambu yang disobek tengahnya) untuk mengusir binatang hama padi seperti serangga dan burung. Ia juga membuat wayang golek dari batang daun singkong yang mengering.

Kecintaan kepada mainan tradisional asli Sunda membawa pria yang kini berusia 32 tahun itu menempuh pendidikan di Desain Produk Institut Teknologi Nasional (Itenas) dan ITB untuk meraih gelar S1 dan S2. Sejak 1996 ia mulai melakukan penelitian tentang mainan tradisional. Tak mudah melakukan penelitian itu karena sumbernya sangat sedikit. Lantaran penelitian permainan Sunda dan berniat untuk melestarikan, ia pun mendirikan komunitas Hong.

Pendirian Komunitas

Komunitas Hong didirikan pada tahun 2003 dan melakukan penelitian mainan sejak tahun 1996. Komunitas mainan rakyat ini bertekad melestarikan mainan dan permainan rakyat. Komunitas ini terdiri dari 150 anggota yang berasal dari masyarakat tingkatan usia dari mulai usia 6 tahun sampai usia 90 tahun. Kelompok anak adalah pelaku dalam permainan sedangkan untuk anggota dewasa adalah sebagai narasumber dan pembuat mainan.

Komunitas mainan rakyat ini berusaha menggali dan merekonstruksi mainan rakyat, baik itu dari tradisi lisan atau tulisan berupa naskah-naskah kuno dan berusaha memperkenalkan mainan rakyat dengan tujuan menanamkan sebuah pola pendidikan masyarakat buhun agar seorang anak mengenal dirinya, lingkungannya, dan Tuhannya.

Dengan acuan pandangan tersebut maka Komunitas Hong sebagai Pusat Kajian mainan Rakyat mencoba untuk melestarikan produk mainan rakyat sebagi artefak budaya agar tidak punah dan tetap lestari, melakukan binaan budaya bermain anak melalui pelatihan untuk anak-anak agar budaya bermain yang berbasis budaya lokal tetap bertahan, dan mengembangkan produk mainan rakyat sebagai dasar pengembangan mainan anak yang ada untuk kebutuhan dalam dunia pendidikan.

Mengacu pada tujuan-tujuan tersebut, komunitas Hong menerapkan kegiatan-kegiatan, antara lain: membuat Kampung kolecer, tempat melatih mainan dan permainan rakyat yang ada di Kampung Bolang, Desa Cibuluh Kec. Tanjungsiang Kab. Subang, serta mendirikan Museum Mainan Rakyat di Bandung untuk mengangkat dan memperkenalkan mainan rakyat, dan menyelenggarakan Festival Kolecer, yaitu festival mainan rakyat dengan berbagai upacara adat dalam pendidrian mainan.

Info lebih lanjut hubungi:
Komunitas hong
pusat kajian mainan rakyat
pusat : Jl. Bukit Pakar Utara 35 Dago bandung Tel. 022-2515775 e-mail: kolecer@gmail.com
showroom : Jl. Merak 2 Bandung
Workshop: Kampung Kolecer, Kmp. Bolang desa Cibuluh
Kec. Tanjungsiang Kab. Subang Tel. 0260-480026

Sumber: kaulinanbudak.multiply.com, mainantempodoeloe.wordpress.com, yasni.com

15 Komentar leave one →
  1. amiebintihamied permalink
    Februari 23, 2011 11:35 pm

    Nice… 🙂

    Menjadi inspirasi untuk mengajak anak usia dini mengenal budayanya sendiri.

  2. mia rosmiati permalink
    Juni 27, 2011 11:35 am

    Komunitas hong
    pusat kajian mainan rakyat
    pusat : Jl. Bukit Pakar Utara 35 Dago bandung Tel. 022-2515773
    e-mail: kolecer@gmail.com tlp. 085295111950
    showroom dan workshop : PAKARANGAN ULIN DAGO
    Jl. Bukit Pakar Utara 26 c Dago pakar bandung

    ayoooo bermain di pakarangan ulin, tiap minggu pertunjukan
    tiap hari ada bermain bersama

    terimakasih
    mia rosmiati
    komunitas HONG

  3. bebes permalink
    Juli 27, 2011 11:35 am

    Mun abi ameng hoyong maen galasin kengeng?

  4. Agustus 23, 2011 11:35 am

    Iya, agar tidak direbut negara lain.

  5. san permalink
    Oktober 6, 2011 11:35 am

    Sangat menarik… Saya pingin bisa jajangkungan. tapi ternyata susah juga ya heee…

  6. sigid permalink
    November 30, 2011 11:35 pm

    Bang…di Lampung juga ada banyak permainan tradisionalnya lho…

  7. Ganda permalink
    Februari 27, 2012 11:35 pm

    Kumaha carana nya komunitas hong bisa bangkit dai di kampung bolang..ha.ha

  8. Herbayu permalink
    Januari 11, 2013 11:35 pm

    bagaimana bila ingin bergabung dengan komunitas ini?, domisili saya di Jawa Timur

  9. Aulia Desyanti permalink
    April 3, 2013 11:35 am

    saya tinggal di depok, saya sangat ingin sekali kesana, kira-kira jalur-jalurnya kemana-mana aja yah untuk sampai ke kampungnya langsung? bisa di deskripsikan! terimakasih.. :))

  10. sarah permalink
    Januari 1, 2014 11:35 am

    kalau ingin bergabung di komunitas ini bagaimana caranya ?? bisakah ?

  11. Agustus 11, 2014 11:35 am

    Reblogged this on yudhiz25's Blog.

Trackbacks

  1. Permainan Tradisional Sebagai Alternatif dalam Pembelajaran | Belajar Tiada Henti
  2. Permainan Tradisional Sebagai Alternatif dalam Pembelajaran | Jejak Kata
  3. Sepatu Anak Andre Valentino - Tips Baju Bayi

Tinggalkan komentar