Lanjut ke konten

Keily Setiawan: Penulis Termuda “iTunes” Dunia

Mei 13, 2012

Keily Setiawan di indonesiaproud wordpress comAnak Indonesia kembali berprestasi di tingkat dunia. Keily Setiawan, siswi kelas IV berusia 9 tahun, berhasil menjadi salah satu penulis independen termuda dunia melalui buku “iBook” yang berjudul Chen Chen Goes to Space.

“Penerbitan buku di iTunes tidak mudah karena harus melalui dewan redaksi yang ketat. Dewan tersebut menyeleksi apakah isi sebuah buku menarik dan asli,” kata John McBryde, Kepala Sekolah Sinarmas World Academy (SWA), BSD City, Tangerang Selatan, tempat Keily belajar (11/5).

Buku cerita bergambar tersebut diterbitkan secara online oleh produsen komputer Apple dan didistribusikan di 32 toko iTunes seluruh dunia pada 28 April 2012.

Apple meluncurkan aplikasi software terbaru bernama “iBook Author” pada Januari 2012 lalu bersamaan dengan aplikasi lainnya, termasuk “Book Creator” yang digunakan Keily untuk membuat “iBook”-nya.

Buku tersebut sekarang bertengger di ranking “200 Top Rated” untuk kategori buku gratis di Amerika Serikat dan Australia.

Buku Chen Chen Goes to Space bercerita tentang seorang kelinci yang ingin menjadi astronot.

Buku ini ditulis Keily dalam dua bahasa, yaitu Mandarin dan Inggris, serta dilengkapi dengan gambar ilustrasi yang dibuat oleh Keily sendiri.

Keily sendiri, dengan bahasa Inggris yang lancar, menuturkan kepada wartawan bahwa buku Chen Chen Goes to Space ditulisnya sebagai hadiah kepada adiknya yang baru lahir. Karakter kelinci dia pilih karena shio adiknya dilambangkan oleh binatang itu.

“Saya senang karena buku ini mendapat banyak komentar bagus. Salah satunya seorang ibu di Amerika yang mengatakan bahwa dia mengunduh Chen Chen Goes to Space untuk dibacakan kepada anaknya, ibu tersebut juga merekomendasikan buku ini,” kata gadis kelahiran 10 Desember 2002 ini.

Pada mulanya Apple menolak buku Keily karena berbahasa Mandarin. Keily, atas saran dari gurunya, kemudian menambahkan bahasa Inggris.

McBryde mengatakan bahwa penulis kecil seperti Keily bisa menerbitkan buku karena teknologi internet yang semakin maju dan merevolusi cara orang menulis dan membagi informasi.

“Dulu, hanya orang dewasa yang dapat menerbitkan buku karena proses penerbitan yang begitu rumit, namun sekarang dengan bantuan teknologi, anak-anak seperti Keily juga bisa menulis buku,” kata dia.

McBryde mengatakan bahwa sekolah-sekolah tidak perlu takut untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam pendidikan yang diajarkan kepada anak.

“Tidak perlu takut dengan teknologi internet yang dikritik karena dapat menurunkan konsentrasi atau daya pikir kritis. Keily adalah contohnya. Mereka yang menolak teknologi adalah orang tua yang tidak siap dengan kenyataan baru,” kata dia.

Sumber: pikiran-rakyat.com, kompas.com

Tinggalkan komentar