Lanjut ke konten

Pelajar Indonesia Raih Emas di 43rd International Chemistry Olympiad (IChO), Turki

Juli 22, 2011

Pelajar Indonesia kembali meraih medali emas di Olimpiade Kimia Internasional atau International Chemistry Olympiad (IChO) yang diselenggarakan di Ankara, Turki pada 9-18 Juli 2011.

Ini merupakan prestasi terbaik tim Indonesia selama keikutsertaannya dalam kompetisi yang telah digelar untuk ke-43 kalinya tersebut. Tim Indonesia meraih 2 medali emas serta 2 medali perak dan berada di urutan ke-5 dari 70 negara.

Stephen H Yuwono

Penyumbang medali emas adalah Stephen Haniel Yuwono asal SMA Negeri 1 Purwokerto dengan nilai 92.30 dan Joses Grady Nathanael, pelajar SMA Penabur Gading Serpong dengan nilai 92.01. Sedangkan peraih medali perak adalah Andhika Tangguh Pradana (87.37) dari SMA Kharisma Bangsa Tangerang, dan Alimatun Nashira (80.64) pelajar SMA 1 Teladan Yogyakarta (lihat hasil lengkapnya).

Joses Grady N

Gelaran IChO kali ini bertempat di Middle East Technical University, Ankara. Kontingen Indonesia harus berkompetisi dengan sekitar 270 peserta dari 70 negara. Para pelajar kelas 12 ini sepakat bahwa kompetitor paling tangguh bagi mereka adalah China. “Jelas China, itu sudah rahasia umum,” ujar Joses. Posisi pertama memang diduduki China, dibuntuti Korea Selatan, Rusia, dan Thailand.

Menurut Riwandi Sihombing, head mentor mereka dari Departemen Kimia Fakultas MIPA Universitas Indonesia, soal-soal yang diberikan pada IChO kali ini, baik teori maupun praktek lebih sulit dibanding tahun lalu yang diadakan di Jepang. Namun, materi yang relevan menunjang kemenangan mereka. “Materi yang diberikan di UI maupun Institut Teknologi Bandung sesuai dengan soal yang dikompetisikan,” katanya.

Di samping itu, menurut Ira sang peraih perak, masing-masing peserta memiliki persiapan khusus. Joses dan Ira sepakat untuk berlatih mengerjakan soal-soal serta “Ora et labora (berdoa dan berusaha).” Meski demikian, mereka mengaku tetap memiliki waktu bermain. “Masih sangat sempat. Main game Sims,” ucap Stephen.

Riwandi menambahkan, prestasi remaja Indonesia ini membanggakan karena bersamaan dengan peringatan International Year of Chemistry. “Sebuah peringatan sedunia atas kontribusi bidang kimia bagi kesejahteraan umat manusia,” kata Riwandi.

Sebelumnya, untuk menjaring peserta, Kemendiknas bekerja sama dengan Tim Olimpiade Kimia Indonesia menyeleksi pelajar secara bertahap mulai tingkat sekolah, kabupaten/kota, hingga nasional.

Hasilnya, diperoleh 30 pelajar pemenang Olimpiade Sains Nasional. Mereka kemudian melalui proses pelatihan, pembinaan, dan seleksi menjadi 14 siswa, mengerucut menjadi 7 siswa, terakhir 4 orang yang dikarantina untuk pelatihan selama sebulan.

Tim Olimpiade Indonesia sendiri, selain empat siswa itu, terdiri dari Riwandi Sihombing dan Ismunaryo Moenandar dari Fakultas MIPA UI, Djulia Onggo dan Deana Wahyuningrum, mentor dari ITB; serta Gunardi Sihhatmanandi dari Direktorat Pemmbinaan SMA Ditjen Dikmen Kemendiknas.

Sumber: TEMPOinteraktif.com, icho43.metu.edu.tr

No comments yet

Tinggalkan komentar